Tuesday, January 6, 2009

Efek dari bentuk sayap (1)

Bagaimana pesawat bisa terbang?
Jika pertanyaan ini muncul di kepala Anda, maka jawabannya dikarenakan adanya aliran udara yang dibelokkan. Ini mengakibatkan adanya perbedaan tekanan antara bagian di atas sayap dan dibawah sayap dan menimbulkan kecepatan udara yang bergerak yang berbeda antara keduanya. Perbedaan kecepatan ini lah yang nantinya mebuat daya yang mendorong pesawat ini keatas (eng:Lift).

Apa saja yang mempengaruhi "Lift" ini?

A = ρ/2 . (V^2). A. Ca


A = Lift
ρ = Massa Jenis
V = Kecepatan pesawat
A = Besar Area sayap Pesawat
Ca = Lift Coefficient

Udara mempunyai massa jenis sebesar 1,25 kg/m3, tapi massa jenis air = 1000 kg/m3. Ini menjadikan Lift akan lebih besar jika di dalam air ketimbang di udara.

Kecepatan minimum adalah keunikan dari sebuah Pesawat terbang. Bagaimana tidak? segala macam alat transportasi lainnya seperti contohnya mobil, kereta dan kapal akan tetap berfungsi membawa seseorang atau sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain, walaupun dengan kecepatan yang sangat rendah. Berbeda dengan pesawat terbang, sebelum minimum Speed nya tercapai, belum cukup pula Lift yang membawa nya melayang.

Dan hal terakhir yang mempengaruhi besarnya Lift itu adalah besarnya sayap pesawat. Seperti tertulis di judul, mari kita melihat lebih jauh tentang sayap pesawat itu.

Sayap pesawat
Ada 5 bentuk dasar pesawat yang dikenal saat ini:
1. Oval

- Susah untuk di konstruksi
- mempunyai hambatan induksi yang sangat rendah

2. Segi empat (Kotak)

- Mudah untuk di konstruksi
- sangat bagus untuk pesawat yang pelan

3. Trapezium

- Sangat bagus untuk pesawat dengan kecepatan tinggi
- Sayangnya sayap Trapezium tidak baik utk pesawat dengan kecepatan rendah

4. Delta

- Sangat bagus utk pesawat dengan kecepatan Supersonic
- utk kecepatan rendah tidak cocok
- menghasilkan hambatan induksi yang besar

5. Sayap yg dapat bergerak

- Dengan kecepatan rendah dapat menghasilkan Lift yang cukup besar
- Sayapnya bisa diset membentuk Panah untuk meraih kecepatan tinggi, karena hambatan nya berkurang.
- Susah untuk di konstruksi
- Titik berat nya selalu berubah.

No comments: