Tuesday, July 13, 2010

Takut...

Takut.. takut yang kurasa saat kamu menelpon.


Sejujurnya itu yang ingin aku katakan padamu wahai Putri.
Berjam-jam lamanya kita bercengkerama, tertawa berdua. Aku serasa bebas, dapat mengemukakan apa saja yang kuinginkan tanpa pengecualian. Aku merasa engkau percaya, dan kepercayaanmu sangat dapat aku rasakan.
Indah.. sungguh indah perasaan di kala itu.

Tapi..
tak lama kemudian, kala matahari sudah berdiri tegak di atas kepala, kuterima telpon dari mu, dan dengan nada serius,berubah lah perasaan yang indah itu menjadi hampa.

dan kini aku.. takut.