Sebenarnya hal ini sudah dibahas secara singkat di Postingan saya yang lain. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa Pesawat itu bisa terbang karena alasan "aliran Udara yang dibelokkan".
Untuk lebih mengerti hal ini, mari kita lihat foto dibawah ini. Asumsi yang diambil oleh para Scientist adalah udara mengalir lurus (seperti di foto)
Aliran udara ini dibelokkan oleh sayap ke tanah, ketika pesawat berlaju di landasan terbang dengan bantuan Mesin Pesawat yang mendorong pesawat itu hingga bisa mencapai 80 m/s (kecepatan rata2 A 320 utk take off), sehingga menimbulkan reaksi gaya ke atas (Newton Third Law). Sayap pesawat mempunyai Profil yang symmetrie dan juga ada yg ansymmetrie, tergantung dari model pesawat nya. Profil ini juga sering disebut sebagai Airfoil. Dalam mendesign pesawat, bentuk dari Airfoil ini sangat memegang peranan penting dalam hal Aerodynamik.
Tapi bagaimana aliran udara itu bisa dibelokkan, padahal pesawat pas take off juga berlaju searah dengan aliran udara (lurus) di lapangan terbang?
Untuk menjawab pertanyaan ini, mungkin kita harus mengerti bagian-bagian pesawat dan cara mengendalikannya.
Ketika pesawat hendak take off, Pilot akan menarik setir ke arahnya tepat ketika pesawat sudah meraih titik kecepatan terendah (stall speed), dan hal ini menyebabkan Elevator naik keatas (seperti di gambar diatas), sehingga terbentuklah gaya kebawah (F) di bagian horizontal stabilisator.
Moment (M) yang terresultasi karena gaya ke bawah dan jarak (M = F.s = Newton Law of Motion) membuat sayap membentuk sebuah sudut (yg juga disebut: Angle of Attack).
Sudut ini lah yang menentukan besarnya Lift Coefficient (Ca) yang akhirnya memperngaruhi Lift atau dorongan keatas.
Lift (A) = ρ/2 . (V^2). A. Ca
(arti persamaan ini bisa dilihat di sini)
Jadi semakin besar sudut yang dibentuk sayap dengan garis horizontal (yang diasumsi sebagai arah aliran udara), maka semakin besarlah area dari sayap pesawat yang bisa dipakai untuk membelokkan aliran udara itu, sehingga semakin banyak aksi Gaya kebawah, dan reaksi gaya itu dipakai untuk Pesawat bisa terbang.
Jadi kesimpulannya:
Pilot idupin mesin pesawat pesawat, stelah itu pesawat berlaju dengan akselerasi tinggi hingga mencapai stall speed. Pada saat itu karena aksi Pilot, elevator naik, dan sayap pesawat membentuk Angle of Attack. Aliran udara dibelokkan dengan sudut sebesar angle of attack itu ke arah tanah, sehingga membentuk gaya dorong ke atas, dan akhirnya pesawt terbang.. terbang.. dan terbang..!!! :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment